Kromosom merupakan struktur di
dalam inti sel yang mengandung materi genetik berupa DNA dan protein. DNA
membawa informasi genetik yang menentukan sifat-sifat organisme, sedangkan
protein membantu memelihara struktur kromosom dan mengatur aktivitas gen. DNA
tergulung rapat di sekitar protein-protein tertentu, membentuk struktur yang
disebut kromatin. Selama pembelahan sel atau proses seluler lainnya, kromosom
menjadi lebih terlihat dan terorganisir dengan baik.
Kariotipe adalah representasi
visual dari jumlah, bentuk, dan ukuran kromosom dalam inti sel suatu organisme
yang diurutkan menurut ukuran dan bentuknya. Analisis kariotipe dapat
memberikan informasi penting tentang struktur dan jumlah kromosom individu yang
dapat membantu dalam diagnosis dan pemahaman tentang kondisi genetik seseorang.
Genom adalah keseluruhan materi genetik yang dimiliki oleh suatu organisme.
Genom mencakup semua instruksi yang diperlukan untuk mengatur fungsi dan
perkembangan organisme.
Perbedaan Kromosom Eukariot
dan Prokariot
Struktur Kromosom
Kromosom terdiri dari kromatid
yang merupakan struktur dasar untuk membentuk kromosom lengkap selama siklus
sel. Pada setiap sel eukariot terdiri dari dua kromatid yang identic dan
terhubung satu sama lain di sebuah titik atau biasa disebut sentromer. Secara
umum sentromer ialah daerah kaya akan protein khusus yang berfungsi sebagai
titik tempat protein spindle (spindle fibers) melekat selama pembelahan
sel. Telomer adalah struktur yang terletak di ujung kromosom eukariot.
Tipe kromosom berdasarkan letak sentromer dibagi menjadi 4, antara lain:
a. Telosentris (memiliki sentromer yang terletak sangat dekat dengan salah satu ujung kromosom)
b. Acrosentris (memiliki sentromer yang hampir terletak pada ujung kromosom)
c. Submetasentris (memiliki sentromer yang terletak di dekat pusat kromosom, sehingga lengan kromosom relatif seimbang dalam panjangnya, namun tidak sepenuhnya sama)
d. Metasentris (memiliki sentromer yang terletak tepat di tengah kromosom, sehingga lengan kromosom memiliki panjang yang sama)
Pada proses pembelahan sel
yang mengakibatkan terpisahnya kromosom menjadi kromosom anak, terdapat dua komponen
penting pada proses tersebut yakni kinetokor dan mikrotubulus. Kinetokor
merupakan tempat melekatnya benang spindel, sedangkan mikrotubulus merupakan benang-benang
yang menempel pada kinetokor dan membantu dalam memisahkan kromosom ke dua
kutub sel yang berlawanan.
Aberasi kromosom
Aberasi kromosom merupakan
perubahan pada struktur atau jumlah kromosom yang dapat menyebabkan gangguan
genetik.
1. Perubahan jumlah kromosom
a. Aneuploidi (terjadi ketika sel memiliki jumlah kromosom yang tidak normal, misalnya trisomi (3 salinan kromosom) atau monosomi (1 salinan kromosom))
b. Poliploidi (terjadi ketika sel memiliki lebih dari dua set kromosom)
2. Perubahan struktur kromosom
a. Delesi (Sebagian DNA terhapus dari kromosom)
b. Duplikasi (Bertambahnya segmen kromosom)
c. Inversi (Sekuens DNA pada kromosom terbalik atau terbalik urutannya)
d. Translokasi (Pergeseran sebagian besar atau seluruh segmen kromosom ke lokasi yang berbeda, baik di dalam kromosom yang sama atau kromosom yang berbeda)
Sumber refrensi :
Aristya, G. R., Daryono, B. S., Handayani, N.
S. N., & Arisuryanti, T. (2018). Karakterisasi kromosom tumbuhan dan hewan. UGM PRESS.
Effendi, Y., & Rumah, P. P. (2020). Buku ajar genetika dasar. Penerbit Pustaka Rumah C1nta.
Juwanda, M., Waris, L., Yuliana, A.,
Permanasari, E. D., & Butarbutar, A. R. (2023). Genetika. Mafy Media Literasi Indonesia.
Komentar
Posting Komentar