Langsung ke konten utama

Postingan

Kromosom dan Genom

Kromosom merupakan struktur di dalam inti sel yang mengandung materi genetik berupa DNA dan protein. DNA membawa informasi genetik yang menentukan sifat-sifat organisme, sedangkan protein membantu memelihara struktur kromosom dan mengatur aktivitas gen. DNA tergulung rapat di sekitar protein-protein tertentu, membentuk struktur yang disebut kromatin. Selama pembelahan sel atau proses seluler lainnya, kromosom menjadi lebih terlihat dan terorganisir dengan baik. Kariotipe adalah representasi visual dari jumlah, bentuk, dan ukuran kromosom dalam inti sel suatu organisme yang diurutkan menurut ukuran dan bentuknya. Analisis kariotipe dapat memberikan informasi penting tentang struktur dan jumlah kromosom individu yang dapat membantu dalam diagnosis dan pemahaman tentang kondisi genetik seseorang. Genom adalah keseluruhan materi genetik yang dimiliki oleh suatu organisme. Genom mencakup semua instruksi yang diperlukan untuk mengatur fungsi dan perkembangan organisme.   Perbedaan Krom
Postingan terbaru

Konstitusi Genetik

Konstitusi genetik adalah istilah pada kumpulan gen dalam sebuah organisme atau spesies yang menentukan sifat-sifat genetiknya. Hal ini mencakup seperti urutan DNA, struktur kromosom, dan segala macam variasi genetik yang ada dalam populasi tersebut. Konstitusi genetik menentukan sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu organisme. Gen-gen yang terdapat dalam konstitusi genetik mengodekan instruksi-instruksi yang mengarah pada pembentukan struktur tubuh, fungsi-fungsi biologis, dan sifat-sifat lainnya yang dimiliki oleh jasad hidup.   Jasad hidup secara umum dikelompokkan menjadi 2 jenis, antara lain: 1. Jasad Hidup Non Selular Jasad hidup yang tidak memiliki struktur seluler, sehingga bisa dikatakan organisme yang tidak tediri atas sel, contohnya yaitu virus. Virus merupakan perwujudan biologis yang terdiri dari materi genetik yang dibungkus dalam kapsid protein. Virus tidak memiliki struktur seluler yang lengkap dan tidak memungkinkan melakukan fungsi kehidupan secara mandiri, tet

Pengantar Biologi Molekuler

Biologi molekuler merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari aktivitas biologis sel pada level molekuler, seperti sintesis, modifikasi, mekanisme, dan interaksi biomolekul. Istilah “Biologi Molekuler” ini dikemukakan oleh William Astbury pada tahun 1945. Ruang lingkup biologi molekuler mencakup kajian utama terhadap makromolekul hayati (seperti asam nukleat dan protein), ekspresi informasi hayati (meliputi replikasi, transkripsi, dan translasi), serta aplikasi dalam rekayasa genetik.      Sejarah biologi molekuler melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Antoni van Leeuwenhoek yang pertama kali membuat mikroskop dan melihat sel tunggal (bakteri, protozoa, algae) serta Robert Hooke yang mengamati struktur sel tumbuhan. Perkembangan biologi molekuler pesat terjadi sejak tiga dasawarsa yang lalu, terutama setelah teknologi DNA rekombinan mulai berkembang pada tahun 1970-an. Teknologi ini memberikan kontribusi besar bagi pemahaman mekanisme alih informasi hayati pada bakteri dan bakter

Aspek - aspek Molekuler Pembelahan Sel dan Replikasi DNA

Pembelahan sel adalah proses di mana sel-sel membagi diri menjadi dua sel anak. Proses ini merupakan bagian penting dari siklus hidup sel yang penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan organisme. Dalam organisme multiseluler, pembelahan sel diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, regenerasi jaringan yang rusak, dan reproduksi. Pembelahan sel terjadi dalam dua jenis yakni mitosis dan meiosis. Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua tahap tersebut 1. Mitosis     Mitosis adalah proses di mana inti sel (nukleus) membelah menjadi dua inti anak yang identik secara genetik. Tahap pertama adalah profase, dimana kromatin di dalam inti sel mengkondensasikan menjadi kromosom yang terlihat dengan jelas (membentuk seperti huruf “X”). Inti sel mulai memecah, dan serat-serat protein mikrotubulus, disebut spindle fibers, mulai terbentuk. Selanjutnya pada tahap metafase, kromosom-kromosom berbaris rapi di tengah-tengah sel membentuk piringan metafase. Kemudian

Pemanfaatan Daun Mimba sebagai Biopestisida Nabati

Serangan hama dan penyakit pada tanaman budidaya merupakan salah satu faktor penting yang dapat mengurangi hasil pertanian. Upaya mengatasi serangan hama dan penyakit pada tanaman yang dibudidaya dapat melalui pestisisda nabati. Selama ini petani bergantung pada pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tersebut, karena dinilai lebih efisien dan praktis, akan tetapi penggunaan pestisida yang berlebihan, tidak saja akan meningkatkan biaya produksi, tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan petani, konsumen maupun keseimbanagan hayati sekitarnya. Hal ini dapat diminimalisir dengan memanfaatkan sumber daya alam yang sangat berlimpah di alam sebagai pestisida nabati seperti daun mimba. Mimba ( Azadirachta A.Juss ) adalah salah satu jenis pohon yang termasuk dalam family   Meliaceae dengan sinonimnya adalah Melia azadirachta L . dan Melia indica Braud . Mimba merupakan salah satu jenis tanaman hutan yang dapat tumbuh pada areal yang agak kering dan sedikit lembab. Tanaman ini

PENGELOLAAN KESEHATAN TANAMAN DALAM BUDIDAYA TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum)

  Tomat Servo F1 adalah benih tomat varian baru yang mulai dikembangkan petani daerah determinate (dataran rendah). Tomat Servo F1 memiliki beberapa keunggulan, diantaranya kualitas buah yang lebih besar dibandingkan dengan buah tomat varietas Tymoti F1, dan lebih tahan terhadap serangan hama. Disamping itu, potensi tomat Servo F1 per pohonnya mampu mencapai potensi 5 kg dan tahan terhadap serangan virus Gemini. Umur 60-65 hari setelah tanam sudah mulai bisa dipanen sampai habis. Populasi tanaman tomat Servo F1 yang akan ditanam sebanyak 6.000 pohon di lahan seluas 2.985 m2. Penanaman dilakukan melalui pembuatan guludan dengan lebar 90 cm dan jarak antar guludan 55 cm, tinggi guludan 20-25 cm. Pupuk untuk dasaran guludan terdiri dari 100 kg pupuk phospat + 100 kg pupuk NPK + 160 kg pupuk organik + 2 kg nematisida. Kemudian pupuk ditaburkan diatas guludan. Guludan ditutup dengan tanah dengan ketebalan lapisan tanah 10-15 cm. Berdasarkan Tabel 1. maka penerimaan yang diterima sebesar R

Pengendalian Hama Terpadu pada Tanaman Jeruk

Jeruk merupakan salah satu komoditas yang layak untuk dikembangkan, karena usaha ini memberikan keuntungan yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan petani. Di samping itu, jeruk merupakan buah-buahan yang digemari masyarakat baik sebagai buah segar maupun olahan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat berpendapatan rendah ataupun tinggi. Selain itu, jeruk juga merupakan buah dengan rasa yang segar dan mengandung vitamin C yang sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Upaya peningkatan produksi jeruk tidak terlepas dari masalah organisme pengganggu tanaman (OPT). Pertumbuhan dan produktivitas jeruk dapat dipengaruhi oleh keberadaan serangga hama. Lebih dari 50 jenis penyakit dan 10 jenis hama diketahui dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman jeruk, hama utama yang menjadi ancaman besar bagi tanaman jeruk adalah serangan hama lalat buah. Kerugian kuantitatif yang diakibatkan lalat buah yaitu berkurangnya produksi buah, sedangkan kerugian kualitatifnya i